Anggota DPRD Sumut: Industri Pariwisata dan Perikanan Budidaya di Danau Toba Bisa Disinergikan, Pemerintah Diminta Lakukan Kajian

    Anggota DPRD Sumut: Industri Pariwisata dan Perikanan Budidaya di Danau Toba Bisa Disinergikan, Pemerintah Diminta Lakukan Kajian

    SIMALUNGUN-Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara menyebutkan, bahwa industri pariwisata bisa bersinergi dengan bisnis budi daya perikanan untuk memajukan Pariwisata di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba.

    "Usaha budi daya perikanan selayaknya digabungkan ke industri pariwisata di kawasan strategis pariwisata nasional Danau Toba untuk mendukung kebutuhan kuliner, ”ujar Sekertaris Komisi B DPRD Provinsi Sumatera Utara Gusmiyadi SE, melalui sambungan selulernya, Kamis (28/11/2023)

    Gusmiyadi juga menyebut, bahwa budidaya perikanan juga bisa disinergikan dengan sektor pariwisata agar bisa menjadi salah satu lokasi wisata bahari. termasuk menciptakan kuliner yang muaranya juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar keramba jaring apung

    Untuk itu, ia mendorong pemerintah melakukan kajian ulang untuk mensinergikan industri budi daya perikanan dan industri pariwisata dengan melibatkan seluruh pihak-pihak yang terkait agar hasil kajian tersebut nantinya bisa mesejahterakan masyarakat di kawasan Danau Toba, ”tegas Gusmiyadi

    Sekertaris Komisi B DPRD Prvonsi Sumatera Utara itu juga menyampaikan, jika industri pariwisata dan usaha budi daya perikanan bersinergi, tentunya akan menambah penghasilan bagi masyarakat dan pengusaha keramba jaring apung tidak lagi hanya memelihara ikan tapi juga sudah mengelola wisata,

    "Artinya tempat pengembangbiakan ikan tilapia (Nila) juga mempunyai daya tarik untuk menyasar para penikmat kuliner sekaligus membuka objek wisata baru dengan memberi makan ikan-ikan yang dibudidayakan sembari menikmati kuliner ikan air tawar rasa andaliman, ”ujar Gusmiyadi

    Sementara itu, Jonner Sidabutar menyampaikan, dimasa pandemi perekonomian dari sektor pariwisata yang sedang digalakkan oleh pemerintah mendadak redup karena adanya pembatasan mobilitas masyarakat dengan alasan mencegah penularan virus Covid-19

    Selain itu, sektor pariwisata sangat bergantung pada kebijakan pro-mobilitas. Untuk itu, pemerintah sejatinya juga harus mulai belajar banyak dari bencana pandemi ini, terutama keterkaitannya dengan ambisi pariwisata pemerintah di kawasan Danau Toba.

    Pandemik memberikan pesan secara jelas, bahwa sektor pariwisata segudang anggaran yang telah digelontorkan pemerintah juga memiliki kelemahan yang justru sangat merugikan jika tidak dipahami dengan benar. Sektor pariwisata sangat bergantung dengan mobilitas masyarakat,

    Artinya, sektor pariwisata sangat ditentukan oleh tingkat kunjungan wisatawan yang juga bisa mendadak mati suri karena pembatasan pergerakan manusia yang diterapkan oleh pemerintah yang menyebatkan perekonomian masyarakat melemah

    Sementara, disisi lain proses ekonomi dari peternakan ikan Tilapia dan proses pengolahannya menjadi komoditas ekspor tetap bisa berjalan disaat pandemik dan pelaku usaha Keramba Jaring Apung (KJA) tetap bisa beraktifitas seperti sedia kala, ”ujar Jonner Sidabutar

    Jonner Sidabutar juga mengaku, meskipun nyaris tidak ada kunjungan wisatawan ke kawasan Danau Toba selama dua tahun masa pandemik. Produksi ikan nila masyarakat dan industri olahannya tetap berjalan dengan baik, begitu pula dengan aktifitas ekspornya tetap berjalan dengan normal, "sebutnya. (Karmel)

    sumut
    Karmel

    Karmel

    Artikel Sebelumnya

    Baru Setahun Selesai Dibangun, Saluran Irigasi...

    Artikel Berikutnya

    Banjir Bandang di Bakti Raja Humbang Hasundutan,...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    BINUS Learning Community Palembang Mengadakan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dengan Tema "Cara Mudah Menentukan Harga Jual Produk yang Tepat!"
    Ikuti Seminar Nasional, Pjs Bupati Asahan Berikan Apresiasi Kepada PPMA
    Lake Toba, North Sumatra: A Natural Wonder and Cultural Gem
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Aquabike Jetski World Championship 2024 Berjalan Sukses, Menpora Sampaikan Apresiasi dan Berharap Terus Dikembangkan
    Perhelatan Aquabike Jetski World Championship 2024 Danau Toba, ASDP Catat Kenaikan Trafik Capai 12 Persen
    Heboh! Pria Coba Curi Motor di Gang Amanah, Terekam CCTV
    Jasmiin Ypraus Bersaing Ketat dengan Juara Bertahan Aquabike Jetski World Championship 2024 di Samosir
    Diduga Tak Netral di Pilkada 2024, Warga Laporkan  Kepala Dinas Kesehatan Simalungun ke Bawaslu
    Penangkapan Dramatis! Polisi Lepas Tembakan Saat Tangkap Pengedar Sabu di Deli Serdang, Pelaku Nekat Kembali untuk Mengambil Barang Bukti
    Dibakar Api Cemburu, Istri Bunuh Rivalnya: Jasad Dibuang di Pinggir Jalan Perumahan Citra Land
    Aquabike World Championship Hari Kedua Sukses Digelar di Silalahi, Rider Asal Prancis Berhasil Keluar Sebagai Juara
    Polda Sumut Ungkap Kasus Pembunuhan Tragis di Berastagi: Lima Tersangka Ditangkap, Dua Orang Masih Buron
    Aquabike Jetski World Championship 2024 Berjalan Sukses, Menpora Sampaikan Apresiasi dan Berharap Terus Dikembangkan
    Pesantren Modern Milik Darma Putra Rangkuti Diresmikan Musa Rajekshah
    55 Kapal Penumpang Diperiksa dan Diberi Tanda Sticker, Dua Diantaranya Diberikan Surat Teguran
    Pungli SIM di Satpas Polres Asahan Dibiarkan, Dirlantas Bungkam
    Sebarkan Ujaran Kebencian dan Penghinaan, El Kananda Shah Tegaskan Kami Bukan Drakula dan Minta Cyber Polda Sumut Usut Tuntas
    Hindari Antrean, Pengguna Jasa Dihimbau Miliki Tiket Sebelum Tiba di Pelabuhan Penyeberangan Ajibata dan Ambarita

    Ikuti Kami