MEDAN-Melihat efek domino yang didapatkan Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah berharap pemerintah pusat memprioritaskan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) tahap ketiga.
Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Tahap Tiga tersebut menghubungkan Kisaran-Rantau Prapat-Dumai dan Pangkalan Brandan-Langsa-Lhokseumawe-Sigli sepanjang 650 km.
Hal ini dikatakannya usai menghadiri Rapat Koordinasi Regional I Penguatan Kontribusi Daerah dalam Penuntasan Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) di Hotel Adimulia Medan, Senin (25/4). Hadir dalam kegiatan Asisten Deputi (Asdep) Strategi dan Kebijakan Percepatan Investasi Kemenko Marves Ferry Akbar Pasaribu, Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani dan perwakilan Gubernur Sumatera Barat dan Gubernur Riau.
Ijeck, sapaan Musa Rajekshah dalam kesempatan itu menyampaikan, Provinsi Sumut adalah menyangga bagi provinsi sekitarnya. Dengan jalan tol yang menyambung hingga ke Dumai, Ia juga berkeyakinan para investor akan lebih tertarik karena melihat pengguna jalan tol cukup besar karena Dumai adalah salah satu daerah produksi terbesar kelapa sawit.
"Saya sarankan pak tahap tiga bisa dimajukan menjadi tahap kedua, perencanaan ini memang saya akui penganggaran belum ada kepastian, tapi kalau kita bisa menjual hal lain pasti investor akan tertarik dan akhirnya bisa membantu pembangunan jalan tol ini. Secara ekonomi kami bisa bantu pemerintah pusat, contoh ke Danau Toba, dengan promosi yang di sana ada hotel bintang lima dan sebagai tempat wisata super prioritas akan banyak pengguna jalan kesana, pasti muncul investasi baru, " ujarnya.
Sumut tambahnya juga memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK Sei Mangkei) sebagai pelabuhan terbesar di Pulau Sumatera yang akan membantu peningkatan ekonomi. Begitu juga dengan Bandara Kualanamu yang menjadi bandara hub di Sumatera. "Artinya ketika Dumai-Rantauprapat itu selesai, maka memberikan peningkatan ekonomi juga untuk Aceh dan Jambi. Orang yang lalu lalang dari Sumut-Pekanbaru akan semakin banyak, ” sebut Ijek.
Belum lagi Sumut yang dikenal dengan CPO nya. Hal ini tentunya dapat mempercepat bisnis dan mengurangi biaya produksi jika tol sudah beroperasi. "Apalagi belakangan kita sempat diramaikan dengan harga minyak goreng yang mahal. Ketika biaya produksi dipangkas, maka harga juga murah. Makanya saya bilang ini sangat membantu kita, ” sebutnya.
Pemprov Sumut sendiri kata Ijeck terus berkomitmen untuk membantu pemerintah pusat dalam hal mempercepat pembangunan JTTS di Sumut."Kita komitmen untuk membantu, "sebutnya.
Baca juga:
Bupati Asahan Buka Rakorpem
|
Sementara itu, Asdep Strategi dan Kebijakan Percepatan Investasi Kemko Marves Ferry Akbar Pasaribu menyampaikan ini menjadi kegiatan perdana Menko Marves dengan mengumpulkan sekaligus 4 Provinsi. Diakuinya, secara pribadi Ia juga mendorong provinsi di Sumatera untuk lebih kuat dalam menyuarakan harapannya.
"Saya dukung provinsi di Sumatera ini untuk lebih kenceng suaranya, kita perlu mendorong agar JTTS ini bisa dilakukan. Tapi tidak hanya menuntut, berikan opsi ke pusat kalau hanya mengandalkan APBN berat, jadi dibutuhkan kreativitas dari Provinsi juga agar investor tertarik masuk, " ujarnya.
Mekanisme paling memungkinkan, tambahnya adalah kombinasi pemerintah dengan swasta "Apa itu lokal, BUMN, non BUMN atau internasional. Makanya di sini juga kami undang Konjen Jepang dan Singapura agar mereka melihat dan siapa tahu tertarik untuk berinvestasi, " ujarnya.
Lanjutnya, Ia apresiasi keinginan Wagub Sumut agar memprioritaskan pembangunan JTTS tahap ketiga. "Sumut saya akui memang menjadi motornya, saya berharap Sumut bisa menjadi penggerak untuk provinsi lainnya untuk pembangunan JTTS ini, " ujarnya sembari menyampaikan akan ada forum yang lebih serius yang akan pihaknya buat untuk kelanjutan rapat JTTS ini.
Kemenko Marves sendiri membuat empat tahapan dalam pembangunan JTTS. Tahap pertama bagian satu yang sudah beroperasi dan bagian dua yang sedang dalam pengerjaan hingga target operasional di 2022-2023 di antaranya Sigli-Banda Aceh, Kisaran-Indrapura, Kuala Tanjung - Parapat, Sp Indralaya - M Enim, Sicincin - Padang, Pekanbaru - Bankinang, Bangkinang - Pangkalan, Taba Penanjung - Bengkulu.
Sementara tahap kedua yakni Betung-Jambi - Rengat-Pekanbaru, kemudian tahap ketiga menghubungkan Kisaran-Rantau Prapat - Dumai juga Pangkalan Brandan - Langsa - Lhokseumawe - Sigli dan tahap keempat diantaranya M. Enim - Lubuk Linggau, Parapat - Sibolga, Lubuk Linggau - Taba, Pekanbaru - Pangkalan, Pangkalan - Payakumbuh, Palembang - Tanjung Api ( Karmel )